Srie Faizah Lisnasari Lubis

Lahir di Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada tanggal 25 Februari 1967. Menamatkan pendidikan S1 di Inst...

Selengkapnya
Navigasi Web
THE POWER OF FASTING (Hari ke 140)

THE POWER OF FASTING (Hari ke 140)

Hasil kajian seorang pakar kesehatan dari Amerika dalam buku “The Miracle of Fasting” berkata: bahwa puasa 30 hari dalam setahun itu dapat menghilangkan toksid yang terdapat di dalam tubuh manusia. Demikian juga dalam hadis disebutkan "berpuasalah kamu maka kamu akan sehat” (hadits Riwayat Tabrani.

Apa yang terjadi dalam tubuh selama berpuasa? Secara ilmiah dapat dijelaskan pentingnya “niat” yang dikuatkan sebelum puasa dimulai. Niat mengerjakan puasa semata-mata karena Allah SWT akan memberikan kekuatan informasi atau perintah tersendiri ke dalam otak yang selanjutnya diteruskan ke seluruh organ atau bagian dalam tubuh bahwa akan berpuasa.

Hal ini akan mengkondisikan seluruh organ tertib dengan niat dan perintah otak untuk menyesuaikan. Penyesuaian yang dimaksud antara lain seperti: mata, hidung dan mulut tidak akan mencari-cari makanan untuk dimakan karena memang sedang akan berpuasa. Organ lambung juga tidak akan memerintah enzim pencernaan untuk mengeluarkan asam chloride (HCl) untuk menggiling makanan yang masuk karena memang tidak akan ada makanan yang masuk selama berpuasa.

Dengan berpuasa akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa selain manfaat secara biopsikososial yakni berupa kesehatan jasmani, rohani dan sosial. Puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum, berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat. Sehingga puasa yang dimaksud dalam Islam akan berbeda dengan puasa lainnya.

Beberapa dampak puasa terhadap kesehatan manusia:

1. Meremajakan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.

2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah. Puasa menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan jumlah keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.

3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia. Saat puasa tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan tidak berpuasa.

4. Puasa tidak berpengaruh pada penderita diabetes tipe 2. Tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin. Terjadi peningkatan keton yang merupakan energi sebenarnya yang harus kita miliki secara alamiah.

5. Penurunan glukosa dan berat badan. Dari hasil evaluasi bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan.

6. Bermanfaat bagi jantung. Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang massif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya.

7. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang. Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat relatif menjadi beban dalam asimilasi makanan dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.

8. Bermanfaat dalam pembentukan sperma. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui homon hipotalamus-pituatari testicular dan mempengaruhi kedua testis.

9. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual. Hasil penelitian berpuasa menunjukkan setelah berpuasa beberapa hari maka hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.

10. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna. Hasil penelitian menunjukkan dapat meredam gejolak seksual kalangan muda dan berbagai penyakit lainnya, seperti perbaikan kondisi mental yang bermakna.

11. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Dalam keadaan berpuasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia.

12. Menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Dengan berpuasa maka hormon tersebut akan menurun.

Masih banyak lagi manfaat berpuasa bagi manusia yang perlu digali. Semoga dengan bertambahnya pengetahuan dengan membaca tulisan ini, pembaca akan bertekad untuk menjadikan puasa sebagai bagian dari kehidupan, baik untuk kesehatan pada saat sekarang ini dan untuk jangka panjang serta sekaligus mendekatkan diri kita pada Sang Pencipta. (srie2502)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post